Kasus narkoba di dominasi oleh kaum muda. Memang merupakkan kasus yang sering ditemui. Karena usia muda merupakkan usia yan masih labil dan mudah terpengaruh oleh berbagai hal-hal yang baru. Termasuk untuk mencoba narkoba. Oleh karena itu anda sebagai kaum muda berhati-hatilah dalam bertindak dan harus tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Ini berita selengkapnnya :Sebuah lembaga pendamping kasus narkoba dan HIV/AIDS, Yayasan Bambu Nusantara, menyatakan, usia produktif mendominasi kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Madiun dan sekitarnya.
"Sekitar 70 persen kasus penyalahgunaan narkoba di Madiun berusia produktif, yakni antara 17 hingga 25 tahun, sedangkan 30 persen sisanya berusia di atas usia 25 tahun," kata Yoyok, aktivis Yayasan Bambu Nusantara, di Madiun, Jawa Timur, Jumat.
Bahkan menurut dia, di Madiun pernah ditemukan kasus penyalahgunaan narkoba oleh seorang anak jalanan yang masih berusia 16 tahun.
Di Kabupaten dan Kota Madiun pengguna obat-obatan terlarang diperkirakan telah mencapai 3.000 orang. Dari jumlah tersebut yang dapat dijangkau oleh aktivis pendamping sekitar 450 orang di Kabupaten Madiun dan sekitar 160 orang di Kota Madiun.
"Rata-rata mereka memakai heroin dan putauw dengan menggunakan jarum suntik. Jumlah pendampingan ini menurun jika dibandingkan tahun 2009, jumlah pengguna narkoba di Kabupaten Madiun yang terjangkau sekitar 600 orang," kata Yoyok.
Ia menjelaskan, pendampingan perlu dilakukan agar para pengguna narkoba ini terhindar dari penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS. Para aktivis ini mengarahkan para pengguna narkoba suntik dari sisi keselamatan agar mereka tidak bergantian dalam menggunakan jarum suntik yang sama karena rentan tertular penyakit mematikan.
"Selain itu, kami juga melakukan pendampingan dan berupaya agar mereka berhenti mencandu. Namun pendampingan yang dilakukan sangat sulit, karena terkendala tingkat kepercayaan. Mereka kadang curiga ketika kami masuk dalam komunitasnya. Makanya kami melakukan pendekatan pada teman mereka yang dekat dengan komunitas pengguna," terang Yoyok.
Sementara itu, Pelaksana Program Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPA) Kabupaten Madiun, Hery Setiawan, mengatakan, HIV/AIDS dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik yang bersamaan.
Dari 89 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Madiun sejak ditemukan tahun 2002 hingga Mei 2010, delapan persen di antaranya disumbang oleh pengguna narkoba suntik.
"Sementara, faktor penularan dari PSK (pekerja seks komersial) menyumbang 19 persen, waria tiga persen, dan 66 persen sisanya bervariasi, seperti balita, ibu rumah tangga, lelaki pengguna jasa PSK, dan sebagainya," kata Hery.
Ia menambahkan, dari 89 kasus HIV/AIDS tersebut, 22 orang di antaranya meninggal dunia dan 67 orang sisanya masih bertahan hidup.
Sementara itu, selama periode Januari-Mei 2010 ini sudah ditemukan 14 kasus HIV/AIDS, termasuk satu keluarga yang terdiri atas pasangan suami-istri dan seorang balita. (Ant)
Daftar Pustaka :
Dari : Reyen-Yazazhii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar